Boleh atau tidak orang bertato naik haji ?

Ibadah haji bagi umat muslimin wal muslimat wajib Hukumnya ketika mampu.
Dan sekarang bagai mana apa bila orang yang bertato ingin naik haji.



Boleh atau tidak orang bertato naik haji ?

Percakapan 
Gus Mus & orang berTatto

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi orang-orang Islam yang mampu atau dalam Al-Qur'an disebut "man istatho’a". Sayangnya, tafsir atas kalimat man istatho’a ini seringkali diidentikkan dengan uang. Padahal, sesungguhnya tidaklah demikian. Sama sekali tidak ada kaitan antara haji dengan uang.

Dr KH A Mustofa Bisri menyampaikan bahwa haji itu tidak identik dengan uang. Nyatanya, banyak orang kaya yang tidak naik haji. Sebaliknya, banyak orang miskin yang berhaji.

Ada suatu kisah salah seorang pria yang sudah terlanjur di tato di bagian salah satu organ tubuhnya. Sebut saja Juki(samaran), juki lama sudah bertato namun setelah ia sadar kembali mendalami islamnya, cita cita pertama juki ingin pergi haji.
Juki menyadari jika badannya bertato, karena juki belum tau maka dia tanya kepada salah satu ustadz di daerahnya.

"Tadz apa boleh ya, orang bertato naik haji?" tanya juki.

"wah gak bisa mas" jawab ustadz

"lha kenapa?" tanya juki penasaran.

"jika ingin haji tatonya hilangkan dulu" kata ustadz menjelaskan.

Juki pulang dengan rasa sedih, namun keinginan niat untuk menjadi tamu Allah amatlah kuat, hingga dia gak putus asa mencari ustadz lain, kali ada yang memperbolehkan. Namun dari satu ustadz ke ustadz lain ternyata hampir sama.
Saat sudah agak putus asa, ada salah satu teman yang menyarankan untuk sowan ke Gus Mus di sarang. Betapa bahagianya juki dengan penuh semangat juki langsung menuju ke sarang. Sampai di sarang juki langsung sowan ke Ndalem Gus Mus. Tanpa panjang lebar juki mengutarakan keinginan tersebut.

"Gus jika ada orang bertato bisa naik haji dak ya?"

"Siapa bilang gak bisa?" jawab gus mus.

"Ustadz di daerah saya gus"

"Lha emang ka'bah miliknya pak ustadz!" jawab gus mus sambil tersenyum.
"Enak saja bilang gak boleh"
"Kita/semua mahkluk ngibadah dateng gusti Allah, Haji kuwi kewajiban kanggo kabeh wong islam kok di larang"
"masalah ngibadah gusti Allah sing menilai di tompo orane, ngibadah ojo krono kyai, ustadz utowo liyani"
Jawaban Gus mus yang sangat membahagiakan juki tentunya.

Juki pulang dengan hati senang & riang akan bisa berangkat umroh. Nantinya jika sebelum tiba masa haji, berusaha dari sedikit untuk menghilangkan tatonya. Karena juga tidak mudah menghilangkan tato yang sudah lama di buat.

Ini adalah pelajaran yang santun buat kita, jangan sekali langsung memvonis suatu perkara. Perlu bijak dalam memilih dan memilah menjawab suatu persoalan. Kita lihat dulu siapa yang bertanya.
Apakah Mualaf?
Apakah orang awwam?
Apakah orang baru bertaubat?
Apakah orang hanya ingin mengetes?
Apakah orang Islam tapi belum tahu?
Apakah orang ingin berdebat?
Atau lainnya, Kadang kala memang ada pertanyaan yang bersifat menjebak.

Dalam konteks mengajar/mengaji juga cara mitode penyampaian juga harus berbeda. Mana kala ngajar TK akan berbeda dengan seusia anak SMP, anak seusia SD akan berbeda anak SMA. Remaja berbeda penyampaian dengan orang tua juga seterusnya.
Jangan mengajar secara pukul rata. 

Perlu trik dan tips juga walau kadang terlihat mudah. Tato juga bukan penghalang untuk kita beribadah, jika bisa di hilangkan tanpa resiko besar,  harus di hilangkan. Tapi jika mungkin tidak bisa/Sulit maka insyaallah di makfu(di maafkan).
Semoga dengan tulisan di atas kita lebih dewasa dalam hal penyampaian kepada masyarakat awwam.

Wallahu'alam.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Boleh atau tidak orang bertato naik haji ?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel